Sahabatku dan Ular

Beberapa masa yang lalu, waktu kami mengadakan kegiatan di sebuah Sekolah di Jogja, aku mendapat pelajaran berharga.

Waktu aku dan teman-temanku sedang terlelap tidur karena capek di sesi hari pertama, terjadi sesuatu pada salah seorang dari temanku. Ia tertidur pulas. Dan di dalam jaketnya yang sedang ia pakai, ada ular sedang meliuk liuk di antara jaketnya. Ular itu -yang memang tidak terlalu besar- keluar masuk ke jaket yang di pakainya.

Kami sempat panik, karena dari bentuk kepala ular itu terlihat kalau itu ular berbisa. Karena temanku itu memang terlalu capek, dia tidak merasakan itu. Mungkin malah merasa seperti di elus-elus. Temanku sempat bergerak dari posisi tidurnya. Aku khawatir kalau ular itu merasa terancam karena tertindih lalu menggigit temanku.

Aku sempat berfikir, kalau dia aku bangunkan bisa jadi ia akan kaget dan ularnya akan mematuk temanku. Kalau ular itu aku pukul dengan kayu, bisa jadi tidak kena, malah membuat temaku kaget, dan ular itu mematuk temanku juga. Tapi kalau tidak aku bangunkan ular itu akan terus ada di jaketnya dan mengancam keselamatan temanku. Aku menjadi bingung. Semua pilihan memiliki resiko. Akhirnya kami putuskan untuk memukul ular itu kalau ia nongol dari jaket temanku.

Dan alhamdulillah, setelah hampir setangah jam ular itu berkeliaran di dalam jaket yang ia pakai, akhirnya keluar dan pergi juga dengan sendirinya.


****


Begitulah... Aku jadi merasakan, betapa sulitnya mengingatkan sahabat kita yang sedang dalam kelalaian, sedang berbuat kesalahan. Perlu keterampilan dari kita untuk mengingatkan sahabat kita agar bisa menyingkirkan kelalaian atau kesalahan itu dari dirinya. Jika cara kita salah, kita malah akan menyakiti teman kita, bahkan mungkin kelalaian atau kesalahan itu malah tidak berhasil kita usir dari dirinya.

Begitu pula saat kita sedang lalai, kita terkadang malah menikmati kelalaian yang kita lakukan, sedangkan sebenarnya itu sangat membahayakan diri kita